REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia membantah memasok senjata bagi Suriah untuk melindungi Presiden Suriah Bashar al-Assad, Rabu 14/3). Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan negaranya memasok senjata untuk membantu Suriah terhadap ancaman dari luar. Menurut Lavrov, ia tidak menyediakan senjata yang dapat digunakan untuk melukai pihak oposisi. Ia mengatakan, Rusia menjual senjata untuk keamanan nasional Suriah.
Dalam pernyataannya, ia juga melontarkan kritik terhadap Assad. Menurutnya, Assad terlalu lamban dalam melakukan reformasi vital. Ia mengatakan, pemimpin Suriah tersebut tidak selalu mendengarkan saran dari Rusia.
"Assad telah menyetujui hukum yang memperbarui sistem dengan membuatnya semakin pluralistik," katanya, seperti dilansir AP. Namun, kata dia, hal itu terlalu lama dilakukan padahal konfrontasi bersenjata semakin luas.
Rusia yang merupakan sekutu utama sejak masa Uni Soviet telah sejak lama melindungi Suriah. Rusia melindungi negara tersebut dari sanksi yang dijatuhkan PBB. Lavrov bersikeras bahwa sikapnya sesuai dengan hukum internasional dan tidak bermaksud untuk membela Suriah.