REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH—Protes unjuk rasa di Arab Saudi semakin melebar. Hal ini terlihat saat warga Arab Saudi ikut turun ke jalan, untuk mendukung protes yang dilakukan para mahasiswa di kota barat daya Abha. “Para demonstran menentang perketatan keamanan di ibukota dan mengutuk serangan moral polisi terhadap demonstran perempuan pekan lalu,”press tv melaporkan, Kamis (15/3).
Serangan moral itu terjadi, pada 7 Maret 2012 lalu. Pasukan Saudi menyerang protes unjuk rasa 1.000 siswa perempuan Raja Khalid University di Abha, Provinsi Asir.
Atas serangan itu, seorang mahasiswa epilepsi dilaporkan meninggal karena cedera kepala yang diderita dalam serangan itu. Sedikitnya 50 mahasiswa juga terluka dan menyebabkan salah satu pengunjuk rasa menderita keguguran .
Akibat serangan itu pula, hampir 30 profesor universitas mengundurkan diri menyusul penumpasan brutal, yang menyebabkan kemarahan di seluruh negeri dan protes unjuk rasa di beberapa wilayah, termasuk ibu kota Riyadh.
Para demonstran juga mengatakan, mereka telah menyuarakan solidaritas mereka untuk mahasiswa yang menuntut sistem pendidikan yang lebih baik.