REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Enam negara Arab akan menutup kedutaan besar mereka di Suriah sebagai protes atas tindakan keras selama setahun di negara itu, kata Kepala Dewan Kerja sama Teluk (GCC) Abdullatif al-Zayani, Jumat dinihari.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Oman, Qatar dan Kuwait mengambil Langkah tersebut, karena rezim itu "membantai rakyatnya, memilih opsi militer dan menolak semua inisiatif yang bertujuan mencari solusi untuk krisis," katanya.
Zayani meminta masyarakat internasional untuk "bertindak segera dan tegas untuk menghentikan pembunuhan dan pembantaian di Suriah serta pelanggaran berat atas martabat dan hak hukum orang Suriah."
Sebelum keputusan kolektif ini, dua negara GCC - Arab Saudi dan Bahrain - telah mengumumkan penutupan misi mereka di Damaskus. Arab Saudi mengambil langkah itu pada Rabu dan mengumumkan kembali diplomatnya dari Suriah, menyusul hari berikutnya oleh Bahrain.
Arab Saudi telah bersikap sangat kritis terhadap rezim Suriah. Agustus lalu, pihaknya menarik duta besarnya dari Damaskus dan mengusir duta besar Suriah. Lima mitranya di GCC melakukan hal yang sama untuk mengutuk "pembantaian massa" yang dilakukan oleh rezim Suriah.