Jumat 16 Mar 2012 16:06 WIB

Sri Lanka Bantah Video Kejahatan Perang

Militer Sri Lanka
Militer Sri Lanka

REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Sri Lanka, Kamis (15/3) menolak sebuah film dokumenter baru yang disiarkan televisi Saluran 4 Inggris yang menunjukkan militer mengeksekusi seorang anak laki-laki berusia 12 tahun, putra dari pemimpin Macan Tamil setelah ia menyerah. Pemerintah Sri Lanka menilainya sebagai sebagai hal yang tidak bisa diterima.

Televisi itu juga menyiarkan penjelasan seorang ahli forensik yang mengatakan bahwa putra pemimpin separatis Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE), Velupillai Prabhakaran, tampaknya ditembak mati dalam jarak dekat. Rekaman video  yang berjudul Ladang Pembunuhan Sri Lanka: Kejahatan Perang Tanpa Hukuman itu juga disebutkan sebagai bukti baru yang memberatkan soal pelanggaran terhadap warga sipil.

"Kementerian menolak tegas video itu sebagai tidak berdasar dan tidak bisa diterima," kata Kementerian Pertahanan Sri Lanka, seperti dilansir AFP, Jumat (16/3), dan menambahkan bahwa Saluran 4 Inggris menayangkan rekaman itu untuk memfitnah Sri Lanka selama sidang Dewan HAM PBB di Jenewa.

Pada Juni, televisi itu menayangkan sebuah film dokumenter berisi gambar yang katanya sama dengan bukti kejahatan perang oleh pasukan Sri Lanka selama serangan ofensif mereka untuk mengalahkan LTTE pada 2009. Militer Sri Lanka pada pertengahan Februari mengumumkan pembentukan sebuah panel yang beranggotakan lima orang untuk menyelidiki tuduhan kejahatan perang terhadap pasukan, termasuk eksekusi tahanan seperti yang diklaim oleh televisi Saluran 4 Inggris itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement