REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Sebuah reality show bertajuk "Bravo" yang mengkisahkan gaya hidup mewah kalangan muda Amerika-Iran di Los Angeles, AS, memicu kemarahan komunitas keturunan Iran di AS. Menurut mereka, acara itu dianggap merendahkan dan mengekploitasi.
Protes itu memang tidak disampaikan secara langsung melainkan melalui akun Facebook bernama "Shah dari Sunset". Nama itu menggambarkan gaya hidup hedonis kalangan AS-Iran di LA.
Keturunan Iran-AS yang menetap di Bervely Hills, Jimmy Delshad, mengatakan program tersebut membuat citra negatif komunitas Iran di AS. Hal itu memperparah anggapan yang sudah dulu ada terkait citra warga Iran yang menetap di AS. "Sangat merendahkan. Kita dianggap sebagai masyarakat yang manja," kata dia seperti dikutip alarabiya.net, Jum'at (16/3).
Antropolog, Guna Nahai menilai hal paling mengerikan dari program acara itu adalah mereka tidak berpura-pura mewakili diri mereka sendiri. Mereka menganggap sebagai representasi dari karakter masyarakat Iran. "Dalam kasus ini, produser film telah membuat sebuah daftar dari kejelekan masyarakat Iran di AS," kata Nahai.
Komedian AS-Iran, Firoozeh Dumas mengatakkan jika program televisi dibuat untuk merendahkan sebuah komunitas maka reality show ini harus bangga karena telah mengekplorasi hal itu hingga titik dasar."Tampaknya saya lebih suka menghabiskan satu jam di dokter gigi," kata dia.
Salah seorang pemilik akun Facebook menilai, apa yang ditampilkan reality show itu serupa dengan yang dilakukan artis Kim Kardhasian terhadap komunitas keturunan Armenia. "Saya bisa meringis kalau berbagai dengan nama keluarga yang memerankan tokoh dalam reality show tersebut," katanya.
Juru bicara Bravo mengatakan pihaknya ingin menyajikan sebuah acara yang menampilkan aktivitas dinamis dalam pada budaya dan ritual komunitas keturunan Iran. "Kami berharap dapat menghibur dan melibatkan pemirsa kami," kilah juru bicara tersebut.
Kontroversi semacam ini sebelumnya telah terjadi di tahun 2009. Saat itu sebuah reality show bertajuk "Jersey Shore" pada tahun 2009 menghina warga keturunan Italia di AS. Namun, yang menjadi persoalan dalam hal ini penggambaran karakter yang ada begitu vulgar semisal orientasi seksual, kebiasaan buruk dan rangkaian kontroversi lain.