REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON— Pejabat AS akhirnya membongkar nama tentara yang membunuh 16 warga sipil Afganistan di Provinsi Kandahar awal pekan ini. Tersangka adalah Staf Sersan Robert Bales. Pria berumur 38 tahun itu sudah 11 tahun menjadi tentara.
Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan tersangka minum alkohol sebelum serangan terhadap penduduk desa. Hal tersebut melanggar perintah militer AS yang melarang alkohol di zona perang.
Hingga saat ini, Bales belum dituntut. Ia diterbangkan pada Jumat (16/3) dari Kuwait ke pusat penahan militer di Fort Leaveworth di Kansas. “Saya kira dia akan dituntut secepatnya,”kata pengacara pertahanan, Jeffrey Lustick di Washington.
Bales diduga masuk ke tiga rumah di dua desa dan membunuh 11 orang dalam satu rumah. Sembilan dari mereka yang tewas adalah anak-anak. Pengacara tersangka, John Henry Browne menekankan kepada media AS, kliennya sedih dengan cedera serius yang diderita kawannya sebelum pembantaian. Tetapi katanya, tidak ada hubungannya terhadap umat Islam.
Keluarga Bales mengaku tidak melihat tanda-tanda kemarahan didiri Bales. “Mereka sangat terkejut dengan pembantaian tersebut. Bales tidak pernah mengatakan apa-apa tentang kebencian terhadap muslim, pada umumnya dia berwatak halus,”kata Brown.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
