REPUBLIKA.CO.ID, Perusahaan asuransi Jepang dan Korea Selatan berusaha membujuk Uni Eropa untuk mempertimbangkan kembali sanksi terhadap Iran sehingga pasar asuransi di Eropa dapat kembali meng-cover pengiriman minyak Iran ke Asia.
Sebuah sumber pemerintah Korea Selatan mengatakan, "Kami berpendapat bahwa peraturan ini [sanksi Uni Eropa] terlalu luas karena juga merugikan perusahaan non-Eropa. Tidak hanya Korea Selatan tetapi Jepang, Cina dan negara lain juga menghadapi situasi yang sama."
Para menteri luar negeri Uni Eropa pada tanggal 23 Januari sepakat melarang impor minyak dari Iran dan membekukan aset Bank Sentral Iran di Uni Eropa. Sanksi tersebut akan efektif penuh pada tanggal 1 Juli 2012, guna memberikan kesempatan bagi negara-negara anggotanya untuk mempersiapkan diri dengan kondisi baru dan menemukan alternatif untuk pasokan minyak mentah selain dari Iran.
Sumber yang menolak menyebutkan namanya itu menambahkan, "Kemungkinan kita tidak akan menerima minyak mentah Iran mulai tanggal 1 Juli jika solusi tidak tercapai."
Perusahaan asuransi Eropa memberikan jaminan terhadap sebagian besar pengiriman minyak mentah dunia, dan sanksi yang ditentukan oleh Eropa itu dapat mencegah pembeli dari Asia mengimpor minyak mentah Iran.
Seorang pejabat pemilik kapal tanker Cina dalam hal ini mengatakan, "Perusahaan tanker Cina juga mengalami resiko yang sama seperti Eropa mengingat sumber asuransi yang sama."
Pada 19 Februari, Iran menghentikan ekspor minyak ke perusahaan-perusahaan Inggris dan Perancis menyusul keputusan Uni Eropa memutus impor minyaknya dari Iran.
Republik Islam Iran pada tanggal 21 Februari mengumumkan hanya akan mengekspor minyak ke Uni Eropa jika negara-negara anggotanya memberikan jaminan kontrak dan pembayaran untuk pembelian minyak mentah jangka panjang.
India dan Cina menentang embargo AS dan Uni Eropa yang bertujuan memaksa Teheran menghentikan program energi nuklirnya.