Ahad 18 Mar 2012 18:30 WIB

Terbongkar, Rahasia Surat Elektronik Presiden Suriah

Bashar al Assad dan istrinya Asma Assad
Foto: AP
Bashar al Assad dan istrinya Asma Assad

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Kelompok-kelompok oposisi Suriah berhasil meretas email pribadi Presiden Bashar al-Assad dan juga milik istrinya yang kelahiran Inggris Asma. Mereka memantau email mereka selama hampir setahun sebelum akhirnya akun itu ditutup.

Isi dari email melukiskan potret diktator penghancur dan istrinya bertukar video YouTube, membeli barang mewah dan menolak tuntutan internasional agar Assad mundur. Surat-surat itu ditulis di saat pendukung setianya mempelopori penumpasan brutal yang menyebabkan 8.000 kematian.

Email-email itu mengungkapkan bahwa

* Presiden Assad mengambil saran dari Iran dan Hizbullah tentang cara menekan pemberontakan terhadap pemerintahannya yang sedang berlangsung di negaranya

* Dia dikelilingi oleh intelektual dan pemikir berpendidikan Barat Aram yang menasehatinya tentang cara menangani media internasional.

* Seorang anggota senior keluarga kerajaan Qatar memohon agar Nyonya Assad Suriah melarikan diri bersama suami dan Doha pasti akan menyambut mereka.

Pasangan negara Suriah itu seolah-olah tidak menyadari pembantaian yang berlangsung di sekitar mereka, dengan perilaku belanja Ibu negara yang menghabiskan ribuan dolar atas barang mewah.

Kelompok-kelompok oposisi mengatakan mereka dapat mengakses account email pribadi dari pasangan setelah ada lubang dari pengiringnya sendiri Presiden yang memberi detail log in

Selama hampir setahun kelompok mampu memantau akun email secara real time dan memanfaatkan pesan-pesan yang masuk untuk memperingatkan aktivis lain tentang rencana serangan mendatang. Akun tersebut menjadi terganggu  setelah kelompok aktivis Anonymous melakukan serangan ke sejumlah email pemerintah Suriah awal tahun ini.

Di antara surat yang paling membuat para oposan marah ialah sikap Assad yang rutin meminta saran dari Iran dan Hizbullah di Lebanon. Dalam surat mengenai pidato yang dibawakan Desember lalu, penasihat medianya bahkan sudah berbincang dengan duta besar Iran yang mendesak agar Assad menggunakan bahasa-bahasa keras. Tujuannya demi menunjukkan ia tak tergoyahkan dengan serangan kritik bertubi-tubi.

Pada bulan yang sama, Assad juga menerima email dari pengusaha ternama Lebanon bernama Hussein Mortada. Si pengusaha mengatakan Iran dan Hizbullah menyarankan Presiden Suriah berhenti menyalahkan militan Alqaidah atas serangan bom mobil di Damaskus.

Surat-surat elektronik lain yang mengejutkan mengungkapkan kebiasaan belanja mewah dan selera pribadi pasangan penguasa Suriah tersebut . Email yang dikirim dari akun Asma Assad menunjukkan bahwa dia menghabiskan puluhan ribu dolar untuk membelanjakan emas dan perhiasan bertatahkan permata, tatakan lilin mewah, tirai dan lukisan untuk dikirim ke Timur Tengah. Tak hanya itu dalam satu pesan dia meminta asisten untuk membelikannya satu set fondue (jenis kuliner berbahan dasar coklat) dari Amazon.com.

Assad mengirim lirik lagunya kepada istri, surat cinta dan menghabiskan sebagian besar waktunya mengunduh berbagai jenis musik dar iTunes. Transaksi dilakukan dengan memanfaatkan alamat pihak ketiga di AS sehingga bisa mengakali sanksi akses internet yang diterapkan kepada Suriah.

Dalam satu pesan bernuansa sedih kepada Asma Assad, yang keluarganya tinggal di London, putri emir Qatar memohon temannya untuk meninggalkan negara itu. Ia mengingatkan temannya bahwa diktaktor brutal jarang mengakhiri karir mereka dengan damai jika mereka bertahan.

sumber : The Independent
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement