REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Menteri Keuangan Israel Yuval Steinitz, Ahad (18/3), mengatakan menghalangi akses Iran ke sistem pengiriman bank internasional SWIFT dapat membuat ambruknya ekonomi Iran.
"Ekonomi modern tak bisa berfungsi tanpa kliring internasional, serta pengetatan blokade keuangan," kata Steinitz di dalam wawancara dengan radio Angkatan Darat Israel. Ditambahkannya, tindakan itu akan "membuat impor dan ekspor jadi sangat sulit" buat lembaga perbankan Iran guna mengirim hasil penjualan minyak dari luar negeri.
Dalam tindakan untuk mendukung pengetatan sanksi ekonomi atas Teheran, Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT), yang berpusat di Belgia, pada Sabtu (17/3), melarang 30 lembaga keuangan Iran dari menggunakan layanannya, yang dipandang sebagai andalan perdagangan internasional.
CEO SWIFT Lazaro Campos mengatakan langkah tersebut adalah "hasil langsung aksi internasional dan banyak pihak guna meningkatkan sanksi keuangan terhadap Iran".
Steinitz menyerukan dilakukannya tindakan "dramatis" dan menyatakan kementeriannya "akan terus mendorong sanksi ekonomi di seluruh dunia dan tindakan untuk menghalangi kegiatan perdagangan dan keuangan Iran".
Meskipun Steinitz mengatakan ia tidak yakin apakah pemotongan SWIFT akan berhasil dalam memaksa Iran meninggalkan program nuklir kontroversialnya, Wakil Perdana Menteri Israel dan Menteri Pembangunan Regional Silvan Shalom lebih optimistis.