Senin 19 Mar 2012 11:06 WIB

Laporan dari Teheran: Ahmadinejad Serukan Antikolonialisme

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Dewi Mardiani
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, menyerukan gerakan antikolonialisme di Palestina. Menurutnya, isu Palestina penting dan harus jadi fokus utama umat Islam, karena hakikat konflik Palestina bukanlah perang agama, atau perlawanan antarras bangsa.

Permasalahan Palestina, lanjutnya, bukan pula sekadar penjajahan dan perebutan tanah oleh Israel. Melainkan, tindakan inkonstitusi Zionis adalah upaya mendominasi dunia. “Ini harus ditentang,” katanya lantang, saat menerima tim rombongan dari Global March to Jerussalem (GMJ) di Istana Kepresidenan Iran, di Teheran, Ahad (18/3).

Siapa yang memulai tindakan inkonstitusi tersebut? Baratlah, kata dia, yang menggulirkan kolonialisme. Di Indonesia, ia pernah berkunjung dan memperoleh informasi, negara Muslim terbesar itu, dijajah selama 350 tahun oleh negara kecil di wilayah Eropa. Gerakan kemerdekaan pun muncul. Demikian halnya di India, atau negara-negara lain. Kolonialisme digerakkan oleh Barat.

Di era sekarang, mereka hendak menciptakan neokolonialisme dengan membangun rezim zionis dan memimpin terorisme global. Mereka berupaya campurtangan di internal pemerintahan semua negara. Mereka telah mengontrol dan menyetir semua rezim pemerintah, tidak hanya di Eropa, tetapi juga Asia, dan Afrika. Zionis mengadu domba Iran-Arab Saudi, Iran-Indonesia, Iran-India, dan Iran dengan negara lainnya.

Tetapi, mereka gagal kuasa dunia. Masyarakat internasional sadar. Zionis, kata Ahmadinejad, kini dibenci oleh dunia. Saatnya, kebangkitan global dan mengembalikan keadilan dan kemerdekaan. Ia meyakini hal itu bisa terwujud dengan persatuan dan kebersamaan. ”Arogansi pun akan binasa,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement