Selasa 20 Mar 2012 13:56 WIB

Ban Ki Moon: Delapan Ribu Rakyat Suriah Terbunuh

Rep: Esthi Maharani/ Red: Hafidz Muftisany
Sekjend PBB Ban Ki Moon
Foto: Antara
Sekjend PBB Ban Ki Moon

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sekjen PBB, Ban Ki Moon ikut mengomentari perkembangan di Suriah. Ia mengatakan permasalahan Suriah mendapatkan sorotan dunia. "Situasi di Suriah telah menjadi sorotan utama masyarakat internasional," katanya saat memberikan keterangan pers di Istana Bogor, Selasa (20/3).

Terlebih lagi situasi di Suriah yang sudah bertahun-tahun untuk menciptakan negara demokratis. Masyarakat di sana berada dalam posisi yang sulit dan berbahaya, banyak orang tewas serta berupaya untuk keluar dari negaranya.

"Setidaknya 8 ribu orang telah terbunuh. Tetapi mereka terus memperjuangkan untuk mendapatkan hak bicara dan kekuatan hukum yang melindungi hal tersebut," katanya.

Hal itulah yang menjadi perhatian dunia internasional dan sudah tidak bisa diterima lagi. Komunitas internasional telah berbicara dan mengambil keputusan untuk menentukan koordinator kemanusiaan di sana dengan sejumlah prioritas yang harus dilakukan.

"Saya sudah menujuk koordinator kemanusiaan di sana, Kofi Anan," katanya.

Sedangkan untuk prioritas kemanusiaan yang harus dijalankan, Ban Kie Moon mengerucutkan menjadi tiga hal. Yakni hentikan kekerasan dalam bentuk apapun dan hentikan membunuh penduduk; intensifkan dialog politik karena dengan hal tersebut aspirasi masyarakat Suriah bisa tersalurkan dengan benar dan dihormati; dan memberikan akses bala bantuan bagi bantuan kemanusiaan yang masuk ke sana.

"Kita tidak boleh membuang waktu. Karena, satu menit, satu jam terbuang percuma, akan berarti semakin banyak manusia mati. Ini adaalah tanggung jawab moral dan politik masyarakat internasional," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement