Selasa 20 Mar 2012 23:35 WIB

Khamenei: Iran akan Balas Serangan Israel dan AS

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Selasa (20/3), memperingatkan bahwa negaranya akan membalas serangan Amerika Serikat atau Israel, yang meningkatkan ketegangan dalam konflik mengenai program nuklir Teheran.

"Kita telah mengatakan bahwa kita tidak memiliki senjata-senjata atom dan kita tidak akan membangunnya. Tetapi jika ada serangan oleh musuh-musuh, apakah Amerika Serikat atau rezim Zionis, kita akan membalas menyerang mereka pada tingkat yang sama seperti serangan mereka terhadap kami," katanya dalam satu pidato yang disiarkan langsung televisi untuk memperingati dimulainya tahun baru Iran.

Pernyataan-pernyataan itu menegaskan sikap Iran dalam menghadapi pertikaian dengan Barat menyangkut kegiatan-kegiatan nuklirnya, dan sementara negara itu menghadapi ancaman-ancaman kemungkinan serangan militer Israel dan Amerika Serikat.

Khamenei, yang berpidato di kota Mashhad, Iran timur laut, mengatakan Iran memiliki hak untuk membalas jika diserang. "Alquran mengatakan jika musuh menyerang anda terlebih dulu, musuh pasti akan kalah," katanya.

"Ini adalah hukum Allah. Kita tidak memikirkan bagi serangan -serangan dan agresi tetapi kita harus mempertahankan eksistensi dan identitas republik Islam," katanya menambahkan.

Ia menuduh AS dan sekutu-sekutu Eropanya mengubah dalih-dalih mereka untuk melakukan campur tangan di Iran, dan mengklaim tujuan sesungguhnya adalah menguasai cadangan-cadangan minyak dan gas Iran yang besar.

"Pada satu ketika, adalah masalah atom(pada saat lain) adalah masalah hak asasi mausia. Masalah yang sesungguhnya adalah bagaimana menguasai suber-sumber minyak dan gasnya," kata pemimpin Iran itu.

"Apabila saatnya tiba mereka (Barat_tidak dapat memperoleh lagi minyak dan gas,maka aka ada saatya mereka akan harus membuat konsesesi dan itu akan merupakan bencana besar bagi mereka," katanya.

Dalam pada itu, Iran adalah satu target yang 'menarik' bagi nagara-negara itu, dan mereka ingin memperlakukannyaa "sekehendak hati mereka," katanya. "Kita tidak akan mengizinkan mereka melakukan itu, dan mereka akan tetap musuh kita," katanya.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement