Rabu 21 Mar 2012 07:35 WIB

Ayatollah Khamenei: Iran akan Membalas Setiap Serangan Israel

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Karta Raharja Ucu
Ayatollah Seyyed Ali Khamenei
Foto: AP
Ayatollah Seyyed Ali Khamenei

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin Revolusi Islam, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan, Republik Islam Iran akan 'menanggapi dengan baik;, setiap kemungkinan serangan Amerika Serikat atau Israel.

"Kami tidak memiliki senjata nuklir dan kami tidak akan membangun satu, tapi kami akan mempertahankan diri melawan agresi apapun, baik oleh AS atau rezim Zionis, dengan tingkat kekuatan yang sama," tegas Ayatollah Khamenei, Selasa (20/3).

Pemimpin Spiritual Tertinggi Iran itu menuturkan, Washington dan sekutunya sangat menyadari Iran bukan dalam kepemilikan maupun dalam mengejar senjata nuklir. Alasan sebenarnya di balik permusuhan mereka terhadap Iran adalah kehausan mereka untuk merampas sumber minyak yang dimiliki Iran.

"Kepala arogansi global, mereka dalam posisi kekuasaan dan kekayaan, dan agen mereka di wilayah kami berusaha untuk mengintimidasi bangsa Iran dengan segala sumber daya keuangan mereka, propaganda dan politik," tukas Ayatollah Khamenei.

Meski Iran terus diserang lewat retorika-retorika politik AS dan Israel, tapi Ayatollah mengklaim semua serangan musuh-musuh Iran dapat digagalkan. "Meskipun sakit, simpatisan berjuang untuk menunjukkan bahwa Iran kompeten, dan Iran telah berulang kali menunjukkan ‘bisa’,“ tuntas dia.

Sebelumnya, Rusia memprediksi, Iran tidak akan punya banyak opsi, kecuali memproduksi senjata-senjata nuklir untuk melindungi diri dari ancaman serangan Amerika Serikat dan sekutunya Israel. Kedua negara tersebut 'kekeuh' menuding Iran sedang mengembangkan program nuklirnya untuk senjata pembunuh massal bukan sebagai PLTN.

"CIA dan para pejabat AS lainnya mengaku mereka kini tidak memiliki informasi tentang keputusan politik yang diambil para pemimpin Iran untuk memproduksi senjata-senjata nuklir," kata Menteri Luar negeri Rusia, Sergei Lavrov kepada radio Kommersant FM seperti disitat AFP.

"Tetapi saya yakin satu keputusan seperti itu tentu akan dibuat setelah serangan-serangan terhadap Iran," sambung Lavrov.

sumber : Press TV
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement