REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Malaysia mengklaim mampu menarik wisatawan mancanegara sekitar 24 juta orang, sedangkan Indonesia baru sekitar enam hingga tujuh juta orang per tahun.
Dalam hal ini, Indonesia seharusnya melakukan persandingan sehingga mampu menciptakan suasana co-opetition (cooperation and competition) mengingat negara tetangga lebih siap dan sungguh-sungguh menangkap peluang datangnya wisatawan internasional di daerah mereka masing-masing.
Menurut Wakil Dubes RI untuk Malaysia Mulya Wirana, peran serta masyarakat Indonesia yang menetap disini tentulah sangat penting karena secara tak langsung mereka bisa memberikan penjelasan tentang Indonesia.
Dewasa ini, diperkirakan lebih dari 2,5 juta orang Indonesia yang berada di Malaysia baik sebagai pekerja (TKI/tenaga kerja Indonesia), pelajar ataupun memang sudah menjadi penduduk Malaysia yang tentunya bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia terutama daerah-daerah dari mana mereka berasal.
"Ada sekitar 50 paguyuban masyarakat Indonesia mulai dari yang bersifat kedaerahan, bidang pekerjaan dan pendidikan hingga sektor perdagangan," ujar Mulya.
Untuk itu merekalah yang sepatutnya bisa dimanfaatkan menjadi duta-duta pariwisata Indonesia.
KBRI berharap pihak pemerintah bisa memanfaatkan ramainya orang Indonesia di negara ini untuk lebih memperkenalkan Indonesia khususnya untuk bisa lebih mengajak masyarakat Malaysia ataupun turis mancanegara berkunjung ke Indonesia.