Rabu 21 Mar 2012 16:08 WIB

Alhamdulillah, Progres RSI Gaza Capai 97 Persen

Prose pengecoran lantai tiga RSI Gaza.
Foto: Dok MER-C Gaza
Prose pengecoran lantai tiga RSI Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Relawan MER-C yang saat ini bertugas mengawal pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Jalur Gaza, Palestina, pantas bersyukur karena progres pembangunan rumah sakit tersebut telah mencapai 97 persen.

"Alhamdulillah, segala puja dan puji hanya milik Allah SWT semata. Jika Allah berkehendak sesuatu terjadi, maka akan terjadi meskipun seluruh alam semesta menentangnya. Demikian juga, jika Allah berkehendak tidak terjadi terhadap sesuatu, maka tidak akan terjadi. Walaupun seluruh makhluk dan alam semesta berhimpun untuk menjadikannya," ujar Ketua MER-C Gaza, Abdillah Onim, Rabu (21/3).

Dalam surat elektroniknya, Dillah mengatakan pekerjaan Tahap I RSI di Gaza kian mendekati akhir. Pada Selasa, (203) kemarin, pengecoran lantai tiga menandai semakin dekatnya penyelesaian Tahap I ini. "RSI Gaza berbentuk segi delapan yang terinspirasi dari Masjid Qubbah Sakhra di Al-Quds," ujarnya.

 

Rasa haru dan bahagia tampak di wajah setiap relawan Indonesia. Haru karena mimpi itu menjadi nyata. Bahagia karena Allah memberikan kesempatan dan pertolongan kepada para relawan untuk beramal saleh dan turun langsung menjalankan amanah yang begitu besar ini.

Lebih dari satu tahun para relawan ini meninggalkan tanah airnya, meninggalkan pekerjaan dan keluarga mereka untuk menunaikan amanah di pundak mereka. "Subhanallah, dengan izin Allah semata, para relawan yang dhaif (lemah) ini bisa mengatasi berbagai masalah yang ada satu per satu," kata Dillah.

Dillah mengatakan, waktu berlalu terasa begitu cepat sejak ide ini dilontarkan sekitar tiga tahun lalu. Tidak terbayang akan menjadi kenyataan. Namun, berkat pertolongan Allah sajalah semua ini bisa terlaksana. Kegigihan para relawan MER-C mulai dari memunculkan ide, proses perencanaan, hingga proses pelaksanaan di lapangan, semuanya hanya karena Allah semata.

Terlebih lagi rakyat Indonesia, yang mendukung penuh pembangunan RSI Gaza, dengan menyumbangkan rupiah demi rupiah untuk saudara mereka di Palestina. Walaupun terkadang mereka sendiri membutuhkan bantuan, kata Dillah, tapi kecintaan mereka terhadap sesama, mendahulukan kepentingan yang paling membutuhkan menjadikannya sebuah kekuatan yang begitu dahsyat. Jika rakyat sudah bersatu padu, maka rintangan apa pun akan mudah dihadapi.

Dengan dibangunnya RSI ini, nama Indonesia pun menggema di setiap sudut kota Gaza. Jika rakyat Gaza bicara tentang Indonesia, maka yang terlintas adalah jumlah Muslim terbesar di dunia. Rakyat Gaza sangat berterima kasih kepada rakyat Indonesia atas bantuan yang tak ternilai harganya ini.

RSI merupakan bangunan pertama di Gaza yang dibangun dari nol sejak agresi Israel kawasan pesisir itu pada 2008-2009 lalu. Bentuknya yang unik, dan desainnya yang 'asing' menjadikan RSI sebagai bangunan terunik di Gaza.

Menurut Dillah, tidak pernah ada bangunan seperti ini sebelumnya di Gaza. Bahkan, setiap orang yang datang melihat terheran-heran. “Bangunan apa ini? Kokoh sekali? Bagaimana mereka membuatnya? Tidak ada bangunan seperti ini sebelumnya di Gaza,” ungkap mereka penuh keheranan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement