REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – RSI Gaza kembali memecahkan rekor pengecoran terbesar yang pernah terjadi di Gaza. Beton sejumlah 500 meter kubik yang dimuntahkan dalam satu waktu ini menjadikannya sebagai pengecoran terbesar yang pernah terjadi di kota yang tengah diblokade itu.
Jika di Indonesia atau negara yang lainnya, pengecoran sejumlah tersebut terbilang biasa, namun berbeda dengan Gaza. Negeri yang terblokade ini belum pernah melakukan pengecoran sebesar itu.
Rekor pertama dipecahkan pada saat pengecoran Lantai 2 sekitar dua bulan yang lalu, pengecoran sejumlah 484 meter kubik berhasil dilakukan. Belum pernah sebelumnya dilakukan pengecoran sebesar ini dalam satu waktu.
Awalnya, para teknisi di Gaza tidak yakin bisa melakukan pengecoran ini dalam sekali waktu. Berkali-kali mereka meminta kepada tim teknisi MER-C untuk melakukan pengecoran tidak dalam satu waktu.
"Banyak alasan yang mereka kemukakan, mulai dari bahan yang terbatas yang masuk melalui terowongan, hingga kekhawatiran akan terjadi keruntuhan ketika dicor dalam satu waktu," kata Ketua MER-C Gaza, Abdillah Onim.
Namun, teknisi MER-C meyakinkan mereka bahwa hal ini sudah biasa dan insya Allah tidak akan terjadi masalah. Seperti kata pepatah, pengalaman merupakan guru yang terbaik, para relawan teknisi yang telah berpengalaman di bidangnya membuktikan hal itu. "Dan Alhamdulillah, tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," ujar Dillah.
Dengan luas hanya 365 meter persegi dan kepadatan penduduk mencapai 4.400 jiwa per satu kilometer persegi, menyebabkan Gaza sangat sempit dan kekurangan lahan. Sehingga banyak bangunan bertingkat, namun umumnya hanya berbentuk segi empat.
Berbeda dengan RSI Gaza yang berbentuk segi delapan, sehingga menjadikannya sangat unik dan berbeda dari yang lain. "Semoga RSI di Gaza ini membawa kebaikan bagi rakyat Indonesia dan rakyat Gaza, serta semakin mempererat ukhuwah dan kecintaan satu sama lain," harap Dillah dan seluruh relawan MER-C di Gaza.