REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Indonesia tidak akan menutup KBRI Paris setelah sebuah bom rakitan meledak di luar gedung kedutaan itu. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan kepada AFP, Rabu (21/3) bahwa peristiwa itu tidak akan menyurutkan semangat staf KBRI dalam menjalankan aktivitas rutin sebagai perwakilan Indonesia di Perancis.
Sebuah bom meledak di perempatan jalan dekat KBRI di Paris, Rabu, sekitar pukul 05.00 waktu setempat atau pukul 11.00 WIB. Ketika itu suasana sekitar lokasi relatif sepi.
Ledakan itu mengakibatkan kaca-kaca jendela gedung di radius 50 meter, termasuk KBRI, pecah. Ledakan juga membakar dua mobil. Sejauh ini dikabarkan tidak ada korban.
Kepolisian Perancis sejauh ini masih menyelidiki kasus itu. Kepala Kepolisian Perancis Michel Gaudin yang meninjau lokasi mengatakan, seorang petugas yang hendak mengosongkan tong sampah melihat sebuah tas di bawah jendela gedung KBRI.
Setelah memeriksa tas itu, si petugas mencurigai bahwa itu tas itu berisi bom dan segera melapor ke polisi. Namun belum lama dilaporkan, tas itu meledak.
Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledak bom itu. Sejumlah pejabat Indonesia mengatakan, ledakan itu mungkin tidak terkait dengan ancaman keamanan dalam negeri Indonesia.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa meminta seluruh staf KBRI di Paris dan warga negara Indonesia di Perancis untuk meningkatkan kewaspadaan.