Kamis 22 Mar 2012 08:02 WIB

Demi Balas Kematian Anak Palestina, Pria Ini Bunuh Tujuh Warga Prancis

Anak-anak Palestina
Foto: Al Arabiya
Anak-anak Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, TOULOUSE---Tiga suara ledakan terdengar Rabu larut malam (21/3) di luar bangunan tempat berlindung tersangka serangkaian pembunuhan di Prancis selatan.

Lidah api terlihat mencuat ke angkasa di dekat apartemen tersebut, saat beberapa sumber resmi mengkonfirmasi operasi polisi untuk menyerang tersangka telah dimulai, demikian laporan Xinhua.

Mohamed Merah, yang diduga membunuh tujuh orang dalam dua pekan belakangan di kota besar Toulouse dan Montauban di Prancis selatan, telah terlibat bentrokan dengan polisi selama hampir 20 jam sejak Rabu pagi.

"Saya mengkonfirmasi serangan telah dimulai," kata satu sumber polisi kepada Reuters.

Wakil Walikota Toulouse Jean-Pierre Havrin juga mengkonfirmasi perundingan telah berakhir dan serangan telah dimulai.

Polisi telah berusaha membujuk Mohamed Merah menyerahkan diri setelah ia melepaskan tembakan melalui pintu ke arah polisi, saat polisi berusaha menyerbu apartemennya di pinggiran kota Toulouse, Rabu dini hari.

Tersangka pelaku penembakan itu (24) telah dikepung oleh personel pasukan komando elite Prancis, RAID, sejak pukul 03.00 waktu setempat di dalam bangunan berlantai lima di pinggiran Toulouse --drama yang telah melanda Prancis selama beberapa pekan sebelum pemilihan presiden.

Bala bantuan polisi telah tiba di lokasi sekitar pukul 22.00 waktu setempat dan pihak berwenang mematikan lampu jalan, sebagai tanda bahwa tindakan akan segera dimulai.

"Ini takkan berlangsung selama berhari-hari, akibat kelelahan fisik dan mental. Semua pengalaman dengan pria gila seperti ini ialah mereka berhenti pada satu titik," kata Menteri Pertahanan Prancis Gerard Longuet kepada stasiun televisi TF1, Rabu.

Merah, yang telah memberitahu perunding polisi ia "dilatih oleh Al-Qaeda di daerah perbatasan yang tak terjangkau hukum di Pakistan", mengatakan ia membunuh tiga prajurit Prancis pekan lalu dan empat orang di satu sekolah Yahudi di Toulouse pada Senin (19/3). Tujuan tindakan itu, katanya, ialah "untuk membalas kematian anak-anak Palestina dan akibat keterlibatan Prancis di Afghanistan".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement