REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pejuang Al-Qaidah di Irak mengaku bertanggung jawab atas gelombang serangan yang menewaskan 46 orang di seluruh Irak yang terjadi dalam kurun seminggu belakangan ini. Para Pejuaang Al-Qaeda yang dijuluki 'Singa Sunni' tersebut semakin agresif melakukan penyerangan menjelang diadakannya KTT Liga Arab mendatang di Baghdad, ibukota Irak.
Penyerangan mereka pada hari Selasa lalu ke peziarah Syiah di kota suci Karbala menyebabkan semobil terbakar. Kejadian tersebut dekat sebuah markas polisi di Kirkuk. Target serangan juga ditujukan ke pasukan keamanan dan pejabat pemerintah di Baghdad.
Secara keseluruhan, kelompok-kelompok Al-Qaidah tersbut menyerang delapan kota sekaligus hanya dalam waktu kurang dari enam jam. Menurut laporan Al Jazirah, mereka telah menewaskan 46 orang dan melukai 200 orang lainnya.
Dilain pihak, Pemerintah Irak mengaku tidak takut untuk menyelenggarakan KTT Liga Arab. KTT Liga Arab yang diadakan pertama kali Tahun 1990 dahulu ingin diadakan kembali. Hal tersbut untuk membuktikan bahwa Irak sudah kembali normal setelah bertahun-tahun diliputi Perang.
Sebenarnya Pemerintah dan Pejabat Keamanan Irak sudah berminggu-minggu sebelumnya memperingatkan bahwa Al-Qaidah dan simpatisan Sunni akan mencoba menggagalkan KTT Liga Arab tersbut. Salah satu usaha mereka dengan menabur rasa takut tentang stabilitas keamanan di Baghdad.