Kamis 22 Mar 2012 11:53 WIB

Ikhwanul Muslimin Berusaha Buka Perbatasan Gaza

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
Ikhwanul Muslimin
Foto: wordpress
Ikhwanul Muslimin

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Ikhwanul Muslimin berusaha membuka perbatasan Mesir-Gaza untuk menggiatkan kembali kehidupan warga Palestina di Gaza. Partai Islam pendukung Ikhwanul Muslimin menjadi partai terbesar di parlemen Mesir setelah tumbangnya rezim Husni Mubarak.

Juru bicara Ikhwanul Muslimin di Mesir, Mahmoud Ghozlan, mengatakan Mesir ingin perbatasan Gaza dibuka sepenuhnya, sehingga kebutuhan warga Gaza dapat dicari di Mesir. "Kami mendukung pembukaan perbatasan untuk memberikan bantuan bagi warga Gaza," ujar Ghozlan yang dilansir Gulftimes, Kamis (22/3).

Hamas pun menginginkan hal yang sama, masyarakat Gaza sudah lelah dengan membawa perlengkapan kebutuhan hidup mereka melalui terowongan antar kedua negara. "Kami sudah lelah dengan akses terowongan," kata Mahmoud al-Zahar, pemimpin Hamas di Gaza, kepada Reuters, Rabu (21/3).

Kesulitan Ikhwanul Muslimin membuka perbatasan ini, karena sebagian besar pemerintah Mesir masih dalam kontrol Israel. Mereka juga masih mengikuti cara Mubarak, untuk menutup perbatasan. "Ini kelanjutan dari cara Mubarak dalam menangani masalah Palestina," kata wakil komite parlemen Mesir urusan luar negeri, Gamal Hishmat, anggota parlemen Mesir dari Ikhwanul Muslimin.

Ikhwanul baru-baru ini melobi pemerintah Mesir untuk mengambil keputusan memasok bahan bakar bagi pembangkit listrik satu-satunya di Gaza. Tanpa pasokan bahan bakar, Gaza tidak ubahnya kota mati. Pejabat kementerian perminyakan Mesir tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar.

Lebih dari 1.7 juta jiwa penduduk Gaza telah berada di bawah embargo ketat Israel, sejak Hamas mengambil alih pemerintahan pada 2007. Sedangkan pemerintah Mesir di era Mubarak telah menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel tahun 1979. Di bawah tekanan dunia Internasional, akhirnya Israel mencabut larangan impor warga Gaza pada 2010.

Bagi Israel, ide apa yang dilakukannya selama ini tidak lebih dari permainan melemahkan perlawanan rakyat Palestina. "Menlu Israel, Lieberman menagatakan tindakan ini agar Gaza tidak tergantung pada Israel untuk makanan dan energi, biar mereka berhubungan langsung dengan Mesir," kata seorang diplomat Israel.n.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement