REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Hampir separuh dari jumlah pria dewasa Asia merupakan perokok aktif. Jumlah ini didominasi oleh penduduk negara-negara Asia Timur dan Tenggara.
Data dari Yayasan Paru-Paru Dunia (WLF) menyebutkan, 47 persen pria dewasa di Filipina merokok secara reguler. Begitu pula 49 persen di Korea Selatan dan 57 persen di Indonesia. Cina memberi sumbangan terbesar dalam jumlah perokok aktif. Sekitar 35 persen atau setara dengan 350 juta pria dewasa di Cina merokok.
Perokok Cina mengkonsumsi 2,3 triliun batang rokok dalam setahun. Negara dengan konsumsi rokok terbanyak disusul oleh Rusia dengan 390 miliar per tahun. Sementara Amerika Serikat menduduki peringkat ketiga dengan konsumsi 315 miliar batang rokok per tahun.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Chan mengatakan, negara-negara Asia harus mengikuti langkah Australia dalam mengendalikan perdagangan rokok. Produsen rokok hanya diperbolehkan mengemas produknya dalam bungkus polos. "Tidak boleh ada desain-desain yang menarik pembeli," kata dia seperti dilansir AP.
Chan juga mengapresiasi langkah Singapura yang memiliki kebijakan anti-rokok paling ketat di dunia. Pemerintah Singapura baru saja memberlakukan denda bagi perokok di koridor-koridor gedung perkantoran, trotoar, jembatan, dan daerah radius lima meter dari halte bus. "Target jangka panjang Singapura adalah larangan merokok di seluruh area publik kecuali tempat-tempat yang khusus diperuntukkan untuk merokok," kata Menteri Lingkungan Hidup Singapura Grace Fu.