REPUBLIKA.CO.ID,RAMALLAH - Perdana Menteri Otoritas Palestina, Salam Fayyad, mengutuk pembunuhan tiga anak dan seorang rabi di sebuah sekolah Yahudi di Prancis. Ia juga menolak motif pelaku pria bersenjata penyerang yang beralasan membunuh atas dasar balas dendam terhadap anak-anak Palestina yang dibunuh Israel.
Menurut Fayyad, ini kejahatan yang dikutuk semua orang, termasuk rakyat dan anak Palestina. Jadi berhenti mengatasnamakan kami. "Tidak ada anak Palestina dapat menerima kejahatan terhadap orang tak bersalah," kata Fayyad dalam sebuah pernyataan yang dilansir Maannews, Kamis (22/3).
Pelaku penyerang Mohammed Merah, (24) mengklaim dirinya bagian dari Alaqidah. Menurut Menteri Dalam Negeri Prancis, Claude Gueant, pelaku ingin membalas dendam untuk anak-anak Palestina atas kekejaman Israel terhadap mereka.
Termasuk balas dendam atas keterlibatan militer Prancis terhadap Alqaidah di luar negeri. Pelaku juga didakwa telah membunuh tiga tentara Perancis pekan lalu.
Setelah pengepungan berjam-jam di Toulouse, barat daya Prancis, Rabu, (21/3). Pelaku sempat melukai tiga petugas, dan akhirnya ia menyerahkan diri ke polisi pada sore harinya.
Fayyad mengecam penembakan sekolah Yahudi di Perancis tersebut, sebagai serangan balasan terhadap nyawa tak berdosa Palestina. Menurut Faayad tidak ada kaitan dan hubungan melakukan kejahatan atas dasar solidaritas dengan Palestina.
Selain itu ia menambahkan, sudah saatnya bagi para penjahat untuk menghentikan mengeksploitasi nama Palestina melalui tindakan teroris, dan untuk mereka agar berhenti berpura-pura untuk membela anak-anak Palestina. "Anak Palestina hanya mencari kehidupan yang layak dan sama seperti semua anak di dunia," tambahnya.
Pada Selasa (20/3) pagi sebuah sekolah Yahudi di Toulouse diberondong tembakan oleh pria tidak dikenal. Dalam aksi penembakan tersebut empat orang tewas, beberapa diantaranya adalah anak-anak. Pelaku mengklaim bahwa aksi keji itu dilakukan atas pembelaan terhadap anak Palestina oleh kekejaman Israel.