Jumat 23 Mar 2012 11:11 WIB

UE Larang Istri Presiden Suriah Belanja dan Jalan-jalan

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Uni Eropa menyatakan akan menjatuhkan larangan berbelanja dan perjalanan kepada istri Presiden Suriah Bashar al-Assad pekan ini, Kamis (22/3).

Sejak pekan lalu, Asmaa al-Assad menjadi fokus perhatian media. Surat-surat elektroniknya bocor dan mengungkapkan kegemarannya membeli barang-barang mewah.

Sekitar 3.000 email berhasil dibobol oleh oposisi dari akun pribadi pasangan tersebut. Hal tersebut ironis mengingat ribuan rakyat Suriah tewas sejak konflik sipil pada Maret 2011.

Sebelumnya, Uni Eropa telah menanggapi kekerasan yang terjadi di Suriah dengan berbagai sanksi. Sanksi etrsebut antara lain, larangan impor minyak Suriah ke Eropa dan sejumlah sanksi terhadap bank sentral Suriah, perusahaan dan institusi negara.

Kendati demikian, berbagai sanksi tersebut tidak menghentikan gaya hidup mewah Asmaa. Ia mengakalinya dengan berbelanja online. Ia berbelanja perhiasan dari Paris melalui teman-temannya. Ia juga memiliki kegemaran berbelanja furnitur mewah dari Dubai.

Pada Jumat ini, (23/3) Uni Eropa diharapkan mengambil langkah-langkah baru. Para menteri luar negeri akan menyepakati tindakan baru. Langkah tersebut, meliputi pembekuan aset dan larangan perjalanan bagi 12 orang, termasuk Asmaa.

Bagi Asmaa, hal itu berarti ia tidak akan bisa bepergian ke negara Uni Eropa atau membeli produk dari perusahaan yang berbasis di Uni Eropa atas namanya sendiri.

Email tersebut juga mengungkapkan kegemaran suaminya membeli aplikasi untuk iPad dan iPhone. Salah satu email menunjukkan bahwa Assad telah membeli permainan yang diadaptasi dari film terkenal, Harry Potter.

Asmaa adalah seorang mantan bankir kelahiran Inggris. Ia adalah sosok yang mencerminkan perempuan Barat. Sosoknya banyak dibenci rakyatnya sendiri.

Meskipun kehidupannya tampak normal, ternyata Asmaa juga menyimpan kekhawatiran. Dalam email yang bocor, disebutkan ia terus membeli rompi antipeluru. Ia melakukan kontak dengan sebuah perusahaan mode untuk melapisi pakaiannya dengan bahan antipeluru.

sumber : Alarabiya
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement