REPUBLIKA.CO.ID, GAZA - Gerakan perlawanan Palestina Hamas mengecam Israel atas kekurangan bahan bakar dan listrik di Jalur Gaza. Mereka juga menyerukan Mesir untuk membantu memecahkan masalah di pesisir miskin itu.
"Israel bertanggung jawab langsung atas krisis kekurangan energi," kata Menteri Luar Negeri Hamas, Mohamed Awad, dalam konferensi pers di Kota Gaza, Kamis (22/3). "Krisis ini harus segera berakhir dan semua pihak dipanggil untuk membantu menyelesaikannya," tambahnya.
Sementara itu, seorang pemimpin senior Hamas Mohammed al-Zahar menuduh Israel dan Otoritas Ramallah berbasis Palestina berada di balik krisis energi Gaza.
"Israel dan Otoritas Palestina bertanggung jawab 100 persen atas krisis yang sedang berlangsung dan itu juga sebagai konspirasi untuk menggulingkan pemerintahan Hamas di Jalur Gaza," kata Mohammed al-Zahar.
Al-Zahar juga meminta Mesir untuk membantu rakyat Palestina di Jalur Gaza untuk menyelesaikan krisis, "Kita tahu bahwa Mesir melewati krisis bahan bakar sendiri, tetapi Mesir harus membantu kami mengakhiri krisis kemanusiaan kami," tambahnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika