REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Ketegangan antara produser minyak mentah Iran dan Barat terus menjadi faktor kunci yang mempengaruhi harga minyak.
Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa ketegangan dengan Iran dan "ketidakpastian" di wilayah itu menambahkan premi 20-30 dolar AS untuk harga minyak. "Kuncinya yang mendorong harga minyak lebih tinggi sebenarnya adalah pasar minyak dunia dan ketidakpastian tentang apa yang terjadi di Iran dan Timur Tengah," katanya dalam wawancara dengan American Automobile Association.
Obama juga mengatakan, meningkatnya permintaan minyak di Cina dan India sedang mendorong harga. "Karena semakin banyak orang di seluruh dunia memperlihatkan standar hidup mereka naik, mereka membeli mobil, mereka memiliki permintaan minyak, yang menciptakan permintaan lebih besar di seluruh dunia dan itu meningkatkan harga."
Sementara itu pemerintah Afrika Selatan mengatakan, pihaknya masih mempertimbangkan apakah akan mengurangi impor minyak mentah Iran karena sanksi AS. "Belum ada keputusan telah diambil oleh pemerintah tentang masalah sanksi karena respon opsi penyelidikan jauh dari selesai," departemen energi mengatakan.
"Pemerintah juga berbicara dengan sejumlah negara lain yang memasok minyak mentah untuk menentukan potensi memasok mereka."
Media lokal pada Jumat melaporkan bahwa Teheran memasok sedikitnya 25 persen dari kebutuhan minyak mentah Afrika Selatan.