Sabtu 24 Mar 2012 23:04 WIB

Banjir di Ekuador, 20 Tewas Ribuan Lainnya Mengungsi

Rep: Nawang Fatma Putri / Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, EKUADOR -- Sebanyak 20 orang tewas dan 4.000 lainnya terpaksa mengungsi akibat banjir yang merendam Ekuador, beberapa hari terakhir. Seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (24/3), seorang wanita bahkan terpaksa dievakuasi dari rumahnya ke tempat yang lebih aman dengan menggunakan tandu oleh tim penyelamat.

Ribuan pengungsi untuk sementara ditempatkan di sekolah-sekolah dan tempat penampungan pemerintah, di kota Calceta. Seorang korban banjir, Pascual Murillo mengaku, dirinya bahkan telah berada di tempat pengungsian selama dua hari terakhir, sejak banjir merendam kotanya dengan tiba-tiba.

“Saya tidak tahu berapa lama lagi saya akan berada di penampungan, karena mereka mengatakan sungai akan naik lagi hari ini,” ujar Murillo.

Menurut Murillo, ia tak hanya telah kehilangan rumahnya, tetapi juga kehilangan segalanya akibat banjir yang menerjang kota kecilnya. Seorang pekerja sosial Pemerintah, Margarita Moreira menuturkan, kebanyakan korban banjir saat ini sudah tak memiliki apa-apa lagi.

Bendungan La Esperanza juga dikabarkan sudah tak mampu lagi menahan debit air hingga banjir meluap ke kota-kota di sekitar. Hingga saat ini, Pemerintah Ekuador telah mengumumkan keadaan darurat di enam provinsi, dengan kerusakan paling parah terdapat di Guayas.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement