REPUBLIKA.CO.ID, KANDAHAR -- Amerika Serikat (AS) memberikan santunan kepada warga sipil yang tewas terbunuh akibat serbuan membabi-buta dari tentara AS di Kandahar, Afghanistan. Santunan itu sebesar 50 ribu dolar AS untuk tiap korban yang tewas. Sedangkan bagi korban luka, mereka diberikan santunan sebesar 11 ribu dolar AS per orang.
Menurut pejabat Afghanistan, Ahad (25/3), mereka yang disantuni adalah para korban penembakan brutal yang dilakukan tersangka seorang tentara AS. Para keluarga diberitahu bahwa santunan itu adalah dari Presiden AS, Barack Obama. Seperti dilansir AP, Senin (26/3), uang itu dikeluarkan Gedung Putih terkait peristiwa yang membuat ketegangan baru dalam hubungan kedua negara itu.
Tersangka penembakan brutal itu adalah tentara, Sersan Robert Bales. Dia dituduh keluar dari baraknya pada 11 Maret 2012, lalu menyambangi rumah-rumah warga di dua desa. Dia pun menembakkan senjatanya ke warga yang tengah tertidur lelap. Penyidik AS menduga, tentara itu kembali ke baraknya setelah serangan pertama, lalu dia menyelinap kembali keluar untuk membunuh lagi.
Penembakan itu menjadi sumber ketegangan baru setelah peristiwa pembakaran Alquran oleh tentara AS, Februari lalu. Kejadian itu juga memicu kerusuhan dan serangan yang menewaskan lebih dari 30 orang, termasuk enam tentara AS.