REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Setidaknya 8.000 warga Tunisia mengadakan demonstrasi massa di Tunis, Ahad (25/3). Mereka menuntut untuk menuntut penerapan hukum Islam di negara Afrika utara. “Jumlah pemrotes diperkirakan mencapai antara 8-10 ribu orang,” kata polisi setempat, seperti dilansir AP.
Dalam aksi protes itu, mereka meneriakkan beberapa slogan, di antaranya ‘Rakyat ingin negara Islam’, ‘orang-orang ingin syariah (hukum Islam)’. Para pemimpin moderat Tunisia Islam, di antaranya Zine El Abidine Ben Ali, berada di bawah tekanan untuk mengadopsi hukum syariah dalam konstitusi baru. El Abidin telah dipecat tahun lalu setelah pemberontakan di sana.
Demonstran juga mengutuk kejahatan atas penodaan terhadap Alquran dan agama dalam insiden di Tunisia pekan lalu. Saat itu, salinan kitab suci umat Islam ditemukan robek di sebuah masjid kota tenggara Ben Guerdane. Robekannya telah berceceran di dinding. Sementara di Tunis, gambar Bintang Daud dipulas di dinding sebuah masjid dan digunakan sebagai dasar untuk aksi reli Salafi.