Senin 26 Mar 2012 15:53 WIB

Sarkozy Tolak Kedatangan Syekh Al-Qaradhawi

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani
Nicholas Sarkozy
Foto: AP
Nicholas Sarkozy

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis, Nicholas Sarkozy, menolak kedatangan ulama Mesir, Yusuf Al Qaradhawi (86 tahun). Penolakan itu disampaikannya, Senin (26/3), saat mengetahui Organisasi Islam Prancis (UIOF) mengundangnya untuk datang ke Prancis. "Saya katakan kepada Emir Qatar bahwa pria ini tidak diterima di wilayah Republik Perancis," kata Sarkozy seperti dikutip Thedailystar.com.

Latarbelakang keputusan Sarkozy untuk menolak Qaradhawi lantaran ulama penduduk gerakan Musim Semi Arab dan Anti Presiden Suriah Bashar Al-Assad ini karena tidak sesuai dengan cita-cita Republik Prancis.

"Saya katakan sejumlah orang tertentu, yang diundang dalam kongres ini ingin mengambil posisi yang tidak sesuai dengan cita-cita republik. Tentu saja hal ini tidak akan diterima," kata Sarkozy.

Qaradhawi, sedianya akan menghadiri kongres UOIF di Le Bourget, Paris 6 April mendatang, bersama pendeta Mesir terkenal Mahmud al-Masri. Qaradhawi, yang memiliki hubungan dekat dengan pimpinan Mesir Ikhwanul Muslimin, meninggalkan negara itu sejak tahun 1960 setelah dipenjara oleh rezim Presiden Gamal Abdel Nasser.

Ia sempat pula dituduh membuat pernyataan anti-Semit. Akibat pernyataannya itu, ia sempat dilarang memasuki Inggris pada 2008. Dia pun telah dilarang memasuki Amerika Serikat sejak 1999.

Belakangan, Sarkozy sangat peka dengan isu yang menyangkut Islam dan muslim. Sebelumnya, Sarkozy sempat mengeluhkan maraknya penjualan daging halal di seluruh Perancis. Selanjutnya, ia berusaha menarik kembali ucapannya itu dengan menyatakan Prancis mengakui adanya perbedaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement