REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL – KTT Keamanan Nuklir 2012, Selasa (27/3) dibuka oleh Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak. KTT yang kedua ini dihadiri oleh 53 kepala negara dan empat ketua organisasi internasional termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
KTT yang pertama diadakan di Washington, Amerika Serikat, April 2010. KTT ini merupakan prakarsa Presiden Barack Obama dalam sebuah pidato di Praha, Czek, pada 2009. KTT ini merupakan bentuk lebih luas dari kerja sama bilateral AS dan Rusia, yang kemudian berlanjut ke G-8. KTT pertama diikuti 47 kepala negara dan tiga organisasi internasional (PBB, IAEA, dan Uni Eropa). Semua kepala negara berpengaruh hadir di KTT kali ini, sedangkan empat organisasi internasional itu adalah PBB, IAEA, Uni Eropa, dan Interpol.
Seperti dilaporkan wartawan Republika Nasihin Masha, setelah dibuka Presiden Korea Selatan, selanjutnya mendengarkan pidato Presiden AS Barack Obama dan Presiden Cina Hu Jintao. Lalu diikuti pidato para kepala negara yang lain.
Lee menekankan pentingnya pencegahan terorisme nuklir. “Sebuah ancaman yang sangat nyata dan berlaku untuk semua negara,” katanya. Karena itu ia menekankan bahwa komunitas internasional harus tetap waspada terhadap keamanan nuklir.
Dia menekankan bahwa dunia butuh langkah praktis dan konkret untuk menjamin berlakunya konvensi keamanan nuklir, meminimalkan material nuklir seperti hihgly enriched uranium (HEU) dan plutonium serta mencegah penyelundupan nuklir.