REPUBLIKA.CO.ID, Mantan Dirjen Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, Israel harus benar-benar gila untuk melancarkan serangan terhadap Iran, karena aksi itu tidak akan menghalangi Teheran untuk melanjutkan program energi nuklirnya.
Dalam wawancara dengan kantor berita Jerman, DPA di Berlin, Selasa (27/3), Mohamed ElBaradei menuturkan bahwa dia tidak berpikir serangan Israel terhadap Iran sudah dekat. Ditambahkannya, "Terus terang, saya berpikir siapa pun yang akan menyerang Iran adalah benar-benar gila."
ElBaradei menegaskan, jika Israel benar-benar menyerang Iran, maka Teheran akan mendapat dukungan dari seluruh rakyat Iran dan kira-kira dari semua orang di Timur Tengah dan juga dari kebanyakan masyarakat di seluruh dunia.
"Saya berdoa bahwa itu tidak akan pernah terjadi .... Saya pikir warga Zionis akan menyadari bahwa aksi itu akan mengurangi keamanan mereka, bukan meningkatkan keamanan," tambahnya.
Ketika ditanya bahwa Israel tidak percaya klaim Iran tentang sifat damai program energi nuklirnya, ElBaradei mengatakan, "Mengapa mereka (Iran) harus percaya Israel?"
"Israel memiliki 200 bom atom. Ada rasa tidak aman di Timur Tengah. Anda harus menunjukkan itikad baik dan mewujudkan Timur Tengah yang bebas dari senjata pemusnah massal," tandasnya.
ElBaradei mencatat bahwa masa depan perundingan nuklir antara Iran dan kelompok 5+1, tidak akan mengarah pada terobosan dalam masalah kebuntuan nuklir Teheran. Ditambahkannya, masalah ini hanya akan terpecahkan ketika Amerika Serikat dan Iran duduk di meja perundingan dan menemukan cara untuk hidup bersama.
AS dan Israel telah meningkatkan perang retorika terhadap Iran dalam beberapa bulan terakhir. Mereka mengklaim bahwa ada penyimpangan dalam program energi nuklir negara itu ke arah tujuan militer.
Iran menyangkal klaim Barat dan berpendapat bahwa sebagai anggota IAEA dan penandatangan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT), sepenuhnya berhak untuk memperoleh energi nuklir damai.