REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA - Pemerintah Australia menawarkan ide kepada Pentagon untuk menggunakan salah satu pulau terpencil di Samudera Hindia untuk misi mata-mata di Asia Tenggara.
Menteri Pertahanan Australia, Stephen Smith, menanggapi laporan Washington Post baru-baru ini bahwa AS tertarik menggunakan Kepulauan Cocos. Pulau ini nantinya digunakan sebagai basis baru untuk pesawat pengintai, termasuk pesawat tak berawak.
Smith menambahkan, Kepulauan Cocos harus menjadi pilihan jangka panjang. Tentunya didukung dengan infrastruktur yang besar untuk mempersiapkan operasi ini.
"Ini telah disepakati untuk pengembangan infrastruktur yang besar, terutama lapangan udara," ungkap Smith yang dikutip dari Presstv, Rabu, (28/3).
Langkah kontrovesial ini memungkinkan akan memancing kemarahan Cina sebagai negara besar di Samudra Hindia. Terlebih sengketa Laut Cina Selatan akan berada dalam jangkauan terbang pesawat mata-mata AS. Dimana Cina, Filipina, Malaysia, Brunei, Vietnam dan Taiwan mengklaim wilayah yang sama di Laut Cina Selatan.