REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Perdana Menteri Qatar, Syeikh Hamad bin Jasem al Thani, menentang segala bentuk aksi militer terhadap Iran dan menekankan bahwa Doha tidak akan mengizinkan wilayahnya menjadi pijakan dalam serangan terhadap Iran. “Kami tidak akan menerima tindakan agresif terhadap Iran dari Qatar,” kata Thani dalam sebuah wawancara televisi televisi Aljazeera.
Militer AS diketahui memiliki sejumlah akses ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar. AS mempertahankan kehadiran militer di negara-negara Teluk, termasuk Qatar, Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab. Hal ini tentunya menjadi spekulasi apakah Qatar akan mengizinkan AS dan sekutunya untuk menyerang Iran dari Qatar.
Thani bersikeras bahwa Iran dan AS tahu bahwa posisi Qatar adalah menolak setiap operasi militer terhadap Iran. Berbicara soal KTT Liga Arab di Baghdad, Syeikh Hamad menekankan bahwa Qatar tidak menentang pelaksanaan konferensi seperti yang berlangsung di Baghdad dan bahwa hubungan Qatar dan Irak, berada pada tingkat positif. Dia menambahkan bahwa Qatar tidak memboikot konferensi itu dan telah mengirim delegasi tingkat tingginya.