REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Sedikitnya satu juta warga Suriah memerlukan bantuan kemanusiaan, kata juru bicara PBB, Kamis, pada penilaian akhir misi para pakar internasional di negara tersebut.
Delapan pakar PBB dan tiga pakar dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) melakukan lawatan dalam kunjungan yang dipelopori pemerintah dan berakhir Senin (26/3). "Analisis gabungan dari OKI dan PBB menunjukkan bahwa setidaknya satu juta orang Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan," kata wakil juru bicara PBB Eduardo del Buey.
"Meskipun beberapa daerah tidak bisa datangi karena ketidakamanan atau masalah waktu, staf PBB dan OKI sempat berkunjung ke kawasan oposisi," kata del Buey.
Mereka bertemu orang-orang yang "langsung terpengaruh oleh kekerasan, terluka atau mengungsi, serta keluarga yang menampung mereka".
"Masyarakat tersebut membutuhkan perlindungan, makanan, bantuan medis, dan bantuan non-makanan seperti tempat tidur dan selimut serta pendidikan," kata juru bicara itu dalam taklimat tersebut.
Rombongan pertama membawa makanan, selimut dan peralatan kesehatan untuk 2.000 keluarga pengungsi yang meninggalkan Damaskus menuju Tartus, Rabu (28/3), kata juru bicara itu.
Dia mengatakan pasokan lebih akan dikirim ke bagian lain dari Suriah. Del Buey mengatakan analisis PBB telah dikirim ke pemerintah Suriah. PBB enggan bergabung dalam misi yang berada di bawah kendali rezim Presiden Bashar al-Assad, menurut para diplomat PBB.