REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS— Dua wartawan lepas termasuk seorang warga Inggris asal Aljazair tewas di perbatasan Suriah-Turki, Kamis (29/3). "Para wartawan di Without Borders mengutuk pembunuhan dua wartawan yang ditembak mati setelah serangan yang dilakukan pasukan Suriah,” kata badan pengawas media, Without Borders.
Serangan yang dilakukan pasukan Suriah berlangsung sejak tiga hari lalu di perbatasan Turki dan Suriah. Pasukan Suriah diberitakan mengepung 50 orang yang mencoba masuk Suriah. “Segera setelah serangan, dua wartawan dilaporkan kembali ke tempat kejadian untuk mengumpulkan peralatan mereka. Namun sebuah kendaraan militer Suriah menembaki mereka dan menewaskan keduanya,” katanya menambahkan.
Salah seorang wartawan yang tewas bernama Walid Blidi, seorang warga Inggris keturunan Aljazair, sementara satu lagi bernama Nassim Terreri tetapi tidak bisa segera mengidentifikasi kewarganegaraannya. Sementara seorang wartawan lainnya dilaporkan terluka dalam serangan tersebut.
Kementerian luar negeri Inggris mengatakan sedang menyelidiki kejadian tersebut dan akan melakukan investigasi mendalam.
Sebelumnya, tiga wartawan barat tewas di Suriah sejak awal pemberontakan pada Maret 2011 silam. Dua diantaranya koresponden Sunday Time Inggris, Marie Colvin dan fotografer asal Prancis, Remi Ochlik.
Mereka tewas dalam serangan roket di markas darurat pers di pusat kota Homs pada 22 Februari lalu. Sementara wartawan lainnya, Giller Jacquier, reporter televisi Prancis tewas dalam sebuah ledakan di Homs. Hingga saat ini, menurut data PBB, sebanyak 9.000 orang di Suriah tewas dan sebagian besarnya adalah warga sipil.