Ahad 01 Apr 2012 21:50 WIB

Pemilu Myanmar Diwarnai Kecurangan

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Chairul Akhmad
Aung Sang Suu Kyi
Foto: AP
Aung Sang Suu Kyi

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON – Pihak oposisi Myanmar mengeluhkan banyaknya surat suara yang rusak dalam pemilihan umum, Ahad (1/4).

Pada surat suara tersebut terdapat sejenis lilin yang hanya terdapat di bagian kotak centang partai Aung San Suu Kyi. Lilin tersebut dengan mudah bisa diseka sehingga bisa membatalkan pilihan.

"Ini terjadi di seluruh bagian negeri. Komisi pemilihan umum harus bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi," kata Juru Bicara Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD), Nyan Win, seperti dikutip dari AFP, Ahad (1/4).

Win menambahkan, dirinya sudah mengirimkan surat keluhan resmi kepada komisi pemilihan umum. Menurutnya, jika hal ini terus berlangsung dapat merusak citra pemilihan umum di Myanmar.

NLD memperebutkan 44 kursi parlemen dari 664 kursi di parlemen dalam pemilu yang pertama kalinya diikuti pejuang demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi. Jumlah tersebut memang tidak bisa mengalahkan partai yang berkuasa. Namun, mendapatkan kursi di parlemen berarti kesempatan untuk bersuara di tingkat legislatif untuk pertama kalinya.

Pemilihan umum 2010 yang dimenangkan oleh militer juga diwarnai dengan laporan kecurangan dan pengasingan Suu Kyi. Suu Kyi dibebaskan setelah tujuh tahun berada dalam penjara rumah.

Dalam pemilihan umum tersebut, Suu Kyi diharapkan mampu menang dan duduk di parlemen.  Pemilu tersebut juga merupakan simbol rekonsiliasi nasional jika Suu Kyi berhasil duduk di parlemen. Pemilu yang demokratis diharapkan dapat menghapus isolasi ekonomi  internasional negara.

Warga Myanmar tampak antusias memberikan suaranya. Di salah satu desa termiskin Wah Thin Kha, ratusan pemilih tampak mengantre di luar sebuah sekolah.

Malam sebelum pemilihan berlangsung, Suu Kyi menghabiskan malam di sebuah desa kecil. Pagi harinya ia mengunjungi tempat pemilihan umum. Dari atas mobil, ia melewati kerumunan pendukungnya. Ia juga menyempatkan diri menyapa dan berbincang singkat dengan para pemilih. Setelah itu ia kembali ke mobilnya menuju Yangon.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement