REPUBLIKA.CO.ID, Sudan Selatan menuduh Sudan melancarkan perang dan menggagalkan perundingan perdamaian Uni Afrika yang bertujuan untuk menghentikan bentrokan di perbatasan yang kian meningkat.
Pembicaraan tersebut berlangsung di Addis Ababa. Ketua tim perunding Sudan Selatan pada hari Ahad menuduh Khartoum melancarkan serangan udara yang memasuki hari ketujuh berturut-turut di Sudan Selatan.
Perunding Pagan Amum Amum mengatakan kepada wartawan bahwa hingga hari Ahad, pihak Sudan masih membombardir Sudan Selatan. Ia mengatakan Menteri Pertahanan Sudan juga tidak mengikuti pertemuan keamanan yang telah dijadwalkan, yang membuktikan bahwa Sudan menolak perundingan yang dimediasi Uni Afrika.
Para pejabat yang tergabung dalam panel mediasi Uni Afrika itu mengatakan pembicaraan ditangguhkan sembari menunggu kedatangan Menteri Pertahanan Sudan.
Sudan telah mengklaim bahwa menteri pertahanannya masih berada di Khartoum untuk menangani penyusupan militer Sudan Selatan. Amum menolak keras tuduhan tersebut.
Presiden Sudan dan Sudan Selatan dijadwalkan bertemu di Juba pada 3 April untuk membahas sengketa perbatasan dan penghasilan dari minyak. Kini tidak jelas apakah pertemuan akan berlangsung sesuai rencana, meskipun para anggota panel mediasi menyatakan masih mengharapkan pertemuan akan dilanjutkan.