REPUBLIKA.CO.ID, Para pendukung Aung San Suu Kyi menyatakan, tokoh demokrasi Myanmar yang sebagian besar waktunya dalam dua dekade ini dikenai tahanan rumah oleh militer itu memenangi satu kursi di majelis rendah parlemen.
Partai Liga Nasional bagi Demokrasi (NLD) yang dipimpin pemenang Hadiah Nobel itu mengumumkan kemenangan Suu Kyi setelah TPS-TPS ditutup pada Ahad larut malam. NLD menyatakan Suu Kyi menang di wilayah pertanian padi di Kawhmu, sebelah selatan Rangoon, dengan mengalahkan dua kandidat pesaingnya secara telak. Para saksi mata mengatakan ratusan pendukung bergembira sewaktu kemenangan itu diumumkan di Rangoon.
Jika dikukuhkan, kemenangan itu akan menandai tonggak penting di negara Asia Tenggara, yang menderita di bawah pemerintahan militer selama hampir setengah abad hingga pemerintah sipil baru mulai berkuasa tahun lalu.
NLD mengajukan calon di 45 distrik, dan hasil di tempat lain belum tersedia pada Minggu larut malam. Belum jelas benar kapan pemerintah akan mengumumkan hasil penghitungan resmi.
Pemungutan suara berlangsung di bawah pengawasan sejumlah kecil pengamat dari Uni Eropa dan ASEAN. Namun, para pemantau hanya diberi waktu beberapa hari untuk mempersiapkan misi mereka itu, dan sebagian beranggapan mereka bertindak sebagai penonton bukannya pemantau.