Senin 02 Apr 2012 10:34 WIB

Obama: Sekutu AS yang Paling Setia adalah...

Presiden AS Barack Obama dan kebijakan pasukan di Afghanistan
Foto: pakistankakhudahafiz
Presiden AS Barack Obama dan kebijakan pasukan di Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Amerika Serikat Barack Obama tertangkap basah ketika memberikan pujian kepada negara-negara bersahabat. Sebuah video memperlihatkan Obama seringkali mengulang-ulang ungkapannya. "Malas dan sembrono," kata Kirsten Verdel, ahli strategi kampanye.

 

Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, setengah tahun lalu, Presiden Obama menyatakan, Belanda adalah salah satu sekutu paling setia Amerika Serikat. Selain itu Belanda juga negara yang "punches above its weight", atau bertinju di atas kelasnya. Dengan kata lain: Negeri kecil ini berhasil melakukan banyak hal.

Setelah menerima pujian ini, Rutte kembali ke Belanda dengan rasa puas. Tapi hasil penelitian Detektor, acara televisi Denmark, menunjukkan spontanitas Obama itu tidak perlu dianggap terlalu serius. Presiden Amerika memberi pujian persis sama kepada Denmark, Norwegia, Irlandia dan Filipina.

Obama juga murah hati ketika ditanya siapa sekutu paling setia dan kuat Amerika Serikat. Selain Belanda, juga Australia, Polandia, Inggris, Jerman, Korea Selatan, Israel, Prancis, Italia dan Jepang termasuk dalam daftar tersebut. Demikian rekaman Detektor memperlihatkan.

Menurut Kirsten Verdel, ahli strategi kampanye, yang pada tahun 2008, sebagai satu-satunya warga asing membantu tim kampanye nasional Obama, film itu merupakan kombinasi antara kesialan dan kemalasan Obama. "Saya pikir anda mendapatkan gambaran yang sama dari presiden lain atau Mark Rutte, jika semua ungkapan mereka dipasang secara beruntun," ungkap Verdel. 

"Tapi, tetap saja menunjukkan kemalasan dan kesembronoan dia. Tamu dari mancanegara bertemu dengan sang presiden. Waktu persiapan untuk pertemuan itu, relatif singkat. Dua atau tiga butir penting perundingan memang dipersiapkan, tapi selalu didahului semacam sambutan resmi di mana presiden menceritakan kepada pers, betapa luar biasa tamu dia. Di situ letak kesalahannya."

Tim Obama pasti kaget melihat film yang beredar lewat internet tersebut, kata Verdel. "Di masa lampau ini mungin tidak begitu dipersoalkan, tapi sekarang, seluruh dunia bisa menyaksikannya. Bahkan ada software tertentu yang memungkinkan pengguna mencari kata-kata atau ungkapan tertentu. Acara televisi Amerika, The Daily Show seringkali menggunakan peranti lunak itu. Yang pasti, tim Obama kini dipaksa untuk lebih kreatif." 

Diperkirakan, Obama, untuk selanjutnya tidak akan memakai lagi ungkapan favoritnya "punches above its weight". Jika cerdas, ia melakukannya sekali lagi pada kesempatan berikut, tapi sambil lelucon atau berkedip mata," kata Verdel.

Presiden Amerika diharapkan lebih waspada dalam pertemuan dengan pemimpin pemerintah dari luar negeri, karena juga Senin kemarin (26/3) terjadi kesalahan.

Dalam pertemuan dengan Presiden Rusia, Medvedev, seorang wartawan membuka mikrofonnya sehingga semua orang bisa mendengar ketika Obama mengatakan bahwa setelah pilpres nanti, ia akan punya lebih banyak waktu untuk berunding dengan Rusia tentang perisai anti rudal.

 

 

sumber : RNW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement