REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PHEN - Filipina Senin (2/4) mengatakan, pihaknya berharap negara-negara Asia Tenggara mendukung protesnya terhadap Korea Utara bahwa rencana peluncuran roketnya "tidak bisa diterima".
Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario mengatakan kepada wartawan bahwa ia bermaksud mengangkat masalah ini dengan para mitra kawasan saat ia menuju ke pertemuan para menteri luar negeri 10-anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di ibu kota Kamboja.
Manila mengumumkan pada Ahad (1/4) bahwa pihaknya telah mengajukan protes diplomatik atas peluncuran itu kepada perwakilan Pyongyang di PBB, di Cina, dan di negara-negara ASEAN yang menghadiri pertemuan puncak tahunan kelompok itu di Phnom Penh pekan ini.
Ditanya apakah ia berpendapat sesama anggota ASEAN akan mendukung sikap Manila pada peluncuran itu, del Rosario mengatakan: "Saya kira begitu. Karena pihaknya melanggar resolusi PBB untuk nomor satu dan dua pasti tidak dapat diterima."
Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa menyerukan "sangat jelas dan tegas seruan bahwa kita tidak ingin melihat kerusakan situasi di semenanjung Korea."
Kurt Campbell, asisten menteri luar negeri AS untuk urusan Asia Timur dan Pasifik, dilaporkan mengatakan bulan lalu bahwa peluncuran roket itu akan berdampak "di area kira-kira antara Australia, Indonesia dan Filipina."
Pyongyang mengumumkan bulan lalu akan meluncurkan roket antara 12-16 April untuk menempatkan satelit di orbit, yang memicu kekhawatiran di kawasan itu.