REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Aung San Suu Kyi dipastikan menang dalam pemilihan parlemen Myanmar, Senin (2/4). Suu Kyi berharap kemenangannya menandai dimulainya era baru Myanmar setelah bertahun-tahun dipimpin junta militer.
Suu Kyi (66 tahun) berbicara di depan ribuan pendukungnya di luar kantor perwakilan Liga Demokrasi Nasional (NLD) sehari setelah partainya mengklaim kemenangannya.
"Kesuksesan ini adalah kesuksesan rakyat," ujarnya, Senin (2/4).
Ia menambahkan, kemenangan ini milik mereka yag memutuskan berpartisipasi dalam proses politik negara ini. Pidatonya disambut dengan riuh pendukung yang meneriakkan namanya. Mereka juga mengangkat tangannya membentuk simbol 'V' sebagai lambang kemenangan.
Kemenangan ini membawa mantan tahanan politik tersebut ke dalam pemerintahan untuk pertama kalinya. Meskipun hanya minoritas, ia memimpin partai oposisi di parlemen Myanmar yang didominasi militer.
Berdasarkan penghitungannya, NLD menyatakan telah memenangkan hampir semua kursi yang diperebutkan.
"Kami memenangkan 43 dari 44 kursi. Kami sedang menunggu hasil terakhir dari negara bagian Shan," kata Juru Bicara NLD Kyi Toe.
Pengumuman resmi hasil pemilihan parlemen akan diumumkan dalam beberapa hari lagi. Jika dinyatakan menang, hal ini menandai perubahan dramatis Myanmar setelah lebih dari satu dekade dipimpin junta militer.
Euforia kemenangan telah terasa sejak Ahad malam. Ribuan warga Myanmar memadati jalan-jalan. Lalu lintas terhenti akibat warga yang tumpah ke jalan. Mereka meneriakkan kalimat "Kita menang! Kita menang!". Ada pula yang bertepuk tangan, menari dan mengibarkan bendera NLD.