REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Peristiwa naas menimpa tiga anak-anak di Jalur Gaza, Palestina. Mereka tewas terbakar di kamar mereka pada Ahad (1/4). Pasalnya, lilin yang menerangi kamar mereka terjatuh dan pecah. "Api pecah di kamar anak-anak," kata juru bicara layanan darurat Hamas, Adham Abu Selmiya.
Menurut Selmiya, ternyata lilin digunakan sebagai penerangan setelah pemadaman listrik di Gaza. Tragedi tersebut terjadi di kota Deir Balah, di pusat jalur pantai.
Sementara satu anak lainnya, berusia enam bulan mengalami luka bakar serius dan sedang dalam penanganan dokter. Anak-anak tersebut berusia dua tahun, lima tahun dan enam tahun.
Pembangkit listrik satu-satunya di Jalur Gaza berhenti beroperasi sepekan lalu. Pembangkit kehabisan bahan bakar setelah pengiriman 450 ribu liter yang dikirim ke jalur pantai dari Israel.
Akbat blokade Israel, akses listrik di Gaza menjadi terhenti dan warga terpaksa menggunakan lilin atau penerangan manual lainnya saat beraktivitas di malam hari. Sementara Palang Merah mengatakan akan mengirimkan bantuan untuk meringankan krisis energi yang memburuk di Gaza.