REPUBLIKA.CO.ID, BELFAST - Seratus tahun yang lalu, tepat 2 April 1912, kapal pesiar mewah yang disesumbarkan "tak dapat tenggelam"  Titanic, berlayar dari Belfast, Irlandia, dengan rute ke Southampton, Cherbourg, Queenstown dan berakhir. New York City. Kapal yang dibangun selama tiga tahun itu dilepas dengan penuh keangkuhan dan upacara.

Tiga belas hari kemudian, kapal itu menabrak gunung es dan tenggelam ke dasar Samudra Atlantik, bersama dengan 1517 penumpangnya.

Jika Belfast dulu pernah merasa malu dengan sejarah Titanic, tampaknya perasaan itu segera berakhir. Pekan ini diluncurkan Festifal Titanic Belfast untuk menandai seratus tahun peristiwa yang menjadi tragedi mengerikan. Bedanya kali ini acara tersebut bisa menjadi sumber tujuan pariwisata baru.

Festival Titanic Belfast itu diperkirakan akan mendongkrak ekonomi Belfast hingga 38 juta dolar pada 2012. Daya tarik utama pengunjung ialah Titanic Belfast, sebuah museum senilai £ 100,000,000 (Rp1,5 triliun) yang sangat besar dibangun persis di lokasi kapal itu dirancang dan berlayar keluar dari pelabuhan.

Menggunakan foto asli dan video, animasi CGI, gambar 3D, kabin pun diciptakan kembali. Museum menghadirkan kronologis penciptaan Titanic di galangan kapal, hingga diluncurkan, tenggelam, dan kehidupan kedua kali dalam film. Museum dibuka untuk umum pada 31 Maret.

Ikuti Whatsapp Channel Republika