Rabu 04 Apr 2012 22:59 WIB

Iran Inginkan Pertemuan Nuklir di Baghdad

ilmuan nuklir Iran tengah mengembangkan reaktor fusi nuklir
ilmuan nuklir Iran tengah mengembangkan reaktor fusi nuklir

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Iran ingin pembicaraan penting nuklir dengan kekuatan-kekuatan dunia akan diselenggarakan di Baghdad bukan Istanbul seperti yang telah diperdebatkan, kata pernyataan Irak menyambut usulan tersebut.

Satu delegasi "Iran menyatakan keinginannya kepada Irak untuk menjadi tuan rumah pertemuan internasional mengenai berkas nuklir Iran dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman" di Baghdad, kata pernyataan itu yang dipasang di laman kementerian luar negeri Selasa malam.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengumumkan akhir pekan lalu bahwa perundingan-perundingan tersebut akan berlangsung pada 13-14 April di Istanbul.

Tetapi para diplomat Uni Eropa memperingatkan bahwa tempat tersebut masih dalam pembahasan, dan Rusia mengatakan pada Senin bahwa "tanggal dan tempat pertemuan belum definitif ditetapkan."

Perundingan-perundingan dipandang sebagai kesempatan penting untuk menurunkan ketegangan atas program nuklir Iran yang telah diwarnai oleh ancaman aksi militer Israel dan Amerika Serikat.

Putaran terakhir perundingan antara Iran dan apa yang disebut kelompok P5 +1 diadakan di Istanbul pada Januari 2011 dan berakhir dengan kegagalan.

Jenewa tuan rumah putaran sebelum itu pada akhir 2010.

Washington dan sekutunya percaya bahwa aktivitas nuklir Iran termasuk peningkatan atas kemampuan senjata atom dan telah memberlakukan paket sanksi untuk menghukum Teheran.

Iran membantah ada komponen militer untuk program nuklirnya itu dan ia mengatakan sekarang akan tunduk pada tekanan sanksi-sanksi.

Wakil perunding nuklir Iran Ali Baqeri, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Irak Hoshyar Zebari Selasa malam, kata pernyataan kementerian itu dan menambahkan bahwa Duta besar Iran untuk Baghdad juga hadir dalam pertemuan tersebut.

"Menteri Luar Negeri Irak menyambut baik usulan Iran" agar Baghdad menjadi tuan rumah perundingan, katanya.

Zebari menyatakan "kesiapan Irak untuk menjadi tuan rumah pertemuan, dan dikonfirmasikan bahwa ia akan melakukan kontak-kontak yang diperlukan dengan pihak-pihak yang relevan terhadap usulan-usulan," katanya, demikian AFP.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement