REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Harga minyak dunia anjlok pada Rabu, karena stok Amerika melonjak, mengindikasikan melemahnya permintaan di negara konsumen minyak terbesar di dunia tersebut, kata para dealer.
Pasar juga diguncang oleh jatuhnya pasar-pasar saham global, masih banyaknya tanda-tanda resesi di Eropa dan setelah Federal Reserve AS menuangkan air dingin pada prospek langkah-langkah stimulus ekonomi lebih lanjut.
Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, merosot menjadi 101,08 dolar AS - tingkat terendah sejak 16 Februari. Kemudian berdiri di 101,77 dolar AS, turun 2,24 dolar AS dari tingkat penutupan Selasa.
Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Mei jatuh 1,68 dolar AS menjadi 123,18 dolar AS.
Departemen Energi AS mengatakan, stok minyak mentah AS meningkat sebesar sembilan juta barel dalam pekan yang berakhir 30 Maret, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan sebesar 1,9 juta barel, menurut analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires.
"Data hari ini menunjukkan peningkatan lebih besar lagi dari yang diperkirakan dalam persediaan minyak mentah AS yang menekan harga lebih lanjut, meskipun minyak terperangkap dalam perdagangan 'risk off' umum," kata analis GFT, Fawad Razaqzada.