Kamis 05 Apr 2012 15:04 WIB

AS & Israel Gagal Hentikan Program Nuklir Iran

Rep: Gita Amanda/ Red: Karta Raharja Ucu
Salah Bushehr, tempat pengolahan nuklir Iran.
Foto: AP
Salah Bushehr, tempat pengolahan nuklir Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sanksi negara-negara Barat kepada Iran, dinilai gatot alias gagal total. Sanksi utama Barat yang melakukan embargo atas minyak Iran, justru dinilai akan memperburuk kondisi ekonomi global.

Sebelumnya, Barat yang dikomandoi Amerika Serikat dan Israel memberikan sanksi kepada Iran yang bertujuan melemahkan program nuklir Teheran. Selama ini Barat menjatuhkan sanksi kepada Iran agar rakyat dan Pemerintah Iran terpecah. Tujuannya tak lain untuk menghentikan program nuklir di Teheran.

Duta Besar Iran untuk Belanda Kazem Gharib Abadi mengklaim, sanksi Barat dalam 30 tahun terakhir justu membuat program nuklit Iran mengalami kemajuan pesat. "Selama ini kami menggantungkan program pada keahlian lokal dan tidak tergantung bantuan asing,” kata Kazem seperti dilansir PressTv, Kamis (5/4).

Selain itu, Kazem berpendapat, tingginya tingkat partisipasi rakyat Iran dalam pemilihan parlemen baru-baru ini, menunjukkan dukungan bangsa untuk Iran plus kebijakan-kebijakannya. Hal ini jelas menggagalkan upaya sanksi yang dilancarkan Barat, untuk memecah belah rakyat dan Pemerintah Iran.

Selama ini AS, Israel, dan beberapa sekutunya menuduh Teheran mengejar tujuan militer dalam program energi nuklirnya. Tapi Iran membantah tuduhan tersebut. Alasannya, Iran telah menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi nuklir dan berkomitmen pada Badan Energi Atom Internasional. Sehingga Iran merasa memiliki hak untuk menggunakan teknologi nuklir untuk tujuan damai.

sumber : Press TV
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement