Jumat 06 Apr 2012 01:52 WIB

Hashemi akan Kembali ke Irak

Tareq al-Hashemi
Foto: Reuters
Tareq al-Hashemi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH --  Wakil Presiden Irak Tareq al-Hashemi yang diburu pemerintah Baghdad karena dituduh terlibat dalam pembunuhan akan kembali ke Irak, kata seorang pembantu dekatnya, Kamis.

Pernyataan itu sekaligus membantah klaim seorang pejabat Arab Saudi bahwa Hashemi mungkin akan tetap berada di negara kerajaan itu sampai musuh politiknya, Perdana Menteri Nuri al-Maliki, mengundurkan diri.

"Ia akan segera kembali ke Kurdistan," kata seorang anggota delegasinya, menunjuk pada wilayah otonomi Kurdi tempat Hashemi berada selama ini sejak ia dituduh memiliki pasukan pembunuh pada akhir tahun lalu.

Juru bicara itu menambahkan musuh-musuhnya menginginkan Hashemi menetap di luar negeri -- pernyataan yang menunjuk jelas pada Maliki.

Beberapa jam sebelumnya, Hashemi mengatakan dalam wawancara dengan televisi Al-Jazeera bahwa meski Maliki menginginkannya. "Berada di luar Irak... saya akan kembali," katanya. Ia juga menuduh Maliki (Syiah) melakukan kampanye sistematis terhadap Arab Sunni di Irak.

Sementara itu juru bicara Hashemi, Medhat Abu Abdallah, mengatakan Hashemi akan meninggalkan Arab Saudi. "Untuk melanjutkan lawatan regionalnya," kata Abdallah.

Hashemi tiba di Arab Saudi, Rabu, setelah kunjungan empat hari ke Qatar. Penyambutan Doha terhadap Hashemi menyulut gelombang kecaman dari kepemimpinan Syiah Irak, yang menuntut Qatar mengekstradisi pemimpin buronan tersebut dan mengecam tindakan negara Teluk itu sebagai hal yang "tidak bisa diterima".

Qatar menolak tuntutan Baghdad untuk menyerahkan Hashemi dengan alasan hal itu melanggar "norma-borma diplomatik".

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement