REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Luar Negeri Prancis, Alain Juppe, menyatakan tidak ada cara untuk mengalahkan pemberontakan Tuareg di Mali dengan kekerasan. Prancis menyerukan negara di kawasan itu membantu merundingkan penyelesaian kemelut itu.
"Tidak akan ada penyelesaian ketentaraan untuk Tuareg. Penyelesaian politiklah yang kita butuhkan," kata Juppe.
Prancis menyeru Aljazair, Mauritania dan sekutu Mali di kelompok kawasan ECOWAS membantu jalannya proses politik. Mereka diminta mengesampingkan sekali lagi prakarsa pengiriman pasukan Prancis ke bekas jajahannya itu.
Juppe menyatakan Prancis dapat memberi dukungan perbekalan kepada pasukan kawasan jika dikirim untuk mendukung pemerintah Bamako. Tapi, ia memperingatkan bahwa pengutamaan kekuatan semacam itu harus untuk menghentikan kemajuan pejuang garis keras terkait Alqaida di wilayah Magribi. Sementara, pembicaraan dimulai dengan pemberontak Tuareg lebih besar.
Ia menyatakan penguasa, yang merebut kekuasaan dua pekan lalu di Mali, harus menyingkir untuk mengembalikan pemerintahan sah. Pemerintahan yang akan menerima dukungan kawasan dan antarbangsa untuk menangani kemelut itu.