REPUBLIKA.CO.ID, Sekjen NATO, Anders Fogh Rasmussen, kembali menekankan bahwa organisasi yang dipimpinnya tidak berniat melakukan intervensi militer ke Republik Islam Iran dan Suriah.
"Secara resmi saya menyatakan bahwa NATO tidak memiliki rencana menyerang Iran. Saya sepenuhnya meyakini bahwa masyarakat internasional akan meningkatkan tekannya terhadap Iran, namun solusi program nuklir Iran melalui jalur diplomatik," ungkap Rasmussen seperti dikutip dari Fars News.
Rasmussen saat diwawancarai televisi TRT, Turki juga mengisyaratkan bahwa NATO tidak ingin mengintervensi Iran atau berpartisipasi dalam serangan militer ke Tehran. Menurutnya, represi ekonomi dan politik terhadap Iran sangat penting untuk menghentikan program nuklir negara ini.
Kepada Reuters, Rasmussen juga membicarakan Suriah dan menyatakan, meski PBB telah memutuskan untuk melindungi warga Suriah dan menekan negara Timur Tengah guna menemukan solusi mengatasi kerusuhan di Damaskus, namun sekutu-sekutu Barat tidak ingin ikut campur di krisis Suriah.
Pernyataan Rasmussen ini dirilis di saat berbagai laporan menyebutkan bahwa statemen perang Barat dan Israel terhadap instalasi nuklir Iran dan upaya negara Barat serta Arab untuk mengintervensi urusan internal Suriah dan rencana serangan militer ke negara ini terus berlanjut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
