REPUBLIKA.CO.ID, Juru bicara Departemen Luar Negeri Republik Islam Iran, Ramin Mehmanparast menekankan bahwa hubungan strategis Teheran-Ankara jangan sampai rusak. "Sikap resmi petinggi yang berkaitan harus mempertimbangkan dasar-dasar kerja dan pernyataan berbagai tokoh kedua negara jangan sampai berdampak buruk bagi hubungan strategis Iran-Turki," ungkap Mehmanparast.
"Republik Islam Iran dan Turki sebagai dua negara besar dan berpengaruh di kawasan memiliki banyak kesamaan baik sejarah, budaya dan keyakinan. Di pentas internasional keduanya pun memiliki sikap yang berdekatan," ujar Mehmanparas saat menjawab pertanyaan soal hubungan Tehran-Ankara seperti dilaporkan IRNA.
Mehmanparast menilai positif lawatan terbaru Perdana Menteri Turki, Recep Tayyib Erdogan dan berbagai pertemuannya dengan petinggi Iran serta Pemimpin Besar Revolusi Islam atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.
Jubir Deplu Iran juga menekankan transparansi sikap dan kebijakan Iran terkait berbagai isu politik khususnya hubungan Teheran dengan negara kawasan. "Friksi politik di sejumlah isu regional adalah hal wajar dan solusi terbaik untuk mendekatkan pandangan antar negara adalah lobi serta perundingan, kemudian memilih opsi terbaik guna menyelesaikan krisis yang ada," ungkap Mehmanparast.
Mehmahparast menandaskan, Iran senantiasa jujur dan transparan menjelaskan pandangannya dan melakukan upaya positif untuk menciptakan stabilitas keamanan regional. "Kerja sama regional dan sikap menolak intervensi negara transregional di urusan internal negara kawasan adalah asas yang tidak dapat diubah," tegas Mehmanparast.